Awas Boros! 5 Pos Pengeluaran Rumah Tangga yang Wajib Dicatat
Awas Boros! 5 Pos Pengeluaran Rumah Tangga yang Wajib Dicatat -"Gaji 5 juta, tapi kok selalu habis sebelum akhir bulan ya?" Kalau kamu pernah nanya hal itu ke diri sendiri, kamu nggak sendirian. Banyak keluarga kecil di Indonesia, terutama yang tinggal di kota, merasa gaji pas-pasan itu nggak pernah cukup.
Padahal, kalau dicermati, masalahnya bukan cuma soal nominal, tapi lebih ke bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji 5 juta secara cerdas dan disiplin.
Nah, di artikel ini, aku mau ajak kamu ngulik lebih dalam soal 5 pos pengeluaran rumah tangga yang sering bikin boros kalau nggak dicatat dengan rapi. Ini bukan teori doang ya — aku sendiri udah mengalami langsung pentingnya mencatat pengeluaran, dan hasilnya luar biasa. Yuk, kita bahas satu per satu!
Kenapa Harus Mencatat Pengeluaran?
Sebelum masuk ke 5 pos utama, kamu perlu tahu dulu: mencatat pengeluaran bukan soal ribet, tapi soal kontrol.
Bayangin aja, kamu lagi belanja ke minimarket, nggak pakai daftar, dan akhirnya beli ini itu yang nggak perlu. Pas dicek dompet seminggu kemudian, "Lho, uangnya kemana ya?" — Nah, itulah yang terjadi kalau kamu nggak punya catatan pengeluaran.
Kalau kamu serius pengin tahu tips atur belanja keluarga yang bener, maka mencatat pengeluaran adalah langkah awal yang nggak bisa dilewatkan.
1. Pos Makanan & Bahan Pokok Sumber Boros Paling Umum
Ini pos pengeluaran yang paling rutin dan paling besar — biasanya mencapai 30–40% dari total gaji bulanan. Contohnya, dari gaji Rp 5 juta, sekitar Rp 1,5 juta bisa habis hanya buat makan dan bahan pokok.
Tapi masalahnya, di sinilah banyak kebocoran terjadi:
-
Beli makanan jadi karena malas masak
-
Jajan dadakan
-
Makan di luar terlalu sering
-
Beli bahan yang mubazir atau busuk karena nggak segera dimasak
✅ Solusi:
-
Buat menu mingguan: dengan begini, kamu tahu bahan apa yang harus dibeli
-
Belanja mingguan di pasar tradisional, bukan harian di minimarket
-
Sedia stok bahan pokok seperti beras, minyak, dan telur dalam jumlah sedang
-
Gunakan metode meal prep untuk efisiensi
Catatan: Gunakan satu buku atau aplikasi (Money Manager, Monefy, atau Google Sheets) untuk mencatat pengeluaran belanja harian. Masukkan setiap struk atau total harian agar kamu tahu pola borosmu.
2. Transportasi & Mobilitas Sering Dianggap Sepele
Kalau kamu tinggal di kota besar seperti Jakarta, Bekasi, Bandung, atau Surabaya, biaya transport itu bisa makan Rp 300 ribu sampai Rp 700 ribu per bulan.
Kadang kita mikir, “Ah, cuma Rp 10 ribu naik ojek,” tapi kalau 2x sehari dikali 30 hari? Udah Rp 600 ribu!
✅ Solusi:
-
Gunakan transportasi umum jika memungkinkan (KRL, bus Trans, dll)
-
Cari alternatif bersepeda atau jalan kaki jika dekat
-
Patungan bensin kalau bareng pasangan atau teman kerja
-
Catat setiap pengeluaran transport harian agar bisa dikendalikan
Pos ini terlihat kecil, tapi bisa merayap jadi penguras gaji jika tidak diawasi.
3. Listrik, Air, Internet — Pengeluaran Tetap yang Harus Dijaga
Walaupun kelihatan sebagai biaya tetap, pos ini sering naik tanpa disadari. Listrik token yang tadinya cukup sebulan, tiba-tiba habis dalam 3 minggu. Kok bisa?
Biasanya karena:
-
AC menyala terus
-
Charger ditinggal menempel
-
Anak-anak nonton YouTube tanpa henti
✅ Solusi:
-
Pasang pengingat waktu untuk matikan AC/TV
-
Gunakan paket internet keluarga yang lebih hemat
-
Matikan alat elektronik saat tidur atau keluar rumah
-
Catat pemakaian listrik token dan air dari meteran secara mingguan
Trik hemat: Gunakan aplikasi dari PLN atau penyedia internet untuk pantau tagihan langsung.
4. Pendidikan & Kebutuhan Anak — Harus Ada, Tapi Bisa Diatur
Buat kamu yang sudah punya anak kecil, pos ini wajib dicatat. Bahkan untuk anak usia dini sekalipun, pengeluaran bisa muncul dari:
-
Biaya sekolah atau les
-
Jajan sekolah
-
Buku, alat tulis, perlengkapan belajar
-
Mainan atau hiburan
✅ Solusi:
-
Buat anggaran khusus per anak per bulan (misal Rp 300 ribu)
-
Belanja keperluan sekolah secara grosir dan direncanakan
-
Batasi jatah jajan harian, misalnya Rp 5.000 per hari
-
Tukar mainan lama dengan mainan bekas dari marketplace
Jangan pernah biarkan pos anak bercampur dengan pos jajan atau hiburan. Harus dicatat terpisah supaya kamu tahu mana kebutuhan dan mana keinginan.
5. Hiburan, Gaya Hidup & "Healing" — Si Kecil yang Menguras
Ini yang paling sulit dikendalikan, karena sifatnya impulsif. Mulai dari langganan streaming, kopi kekinian, nonton bioskop, nongkrong, sampai belanja online karena “lagi diskon.”
Pos hiburan ini sering kita anggap kecil, tapi diam-diam menguras hingga Rp 500.000–1 juta sebulan.
✅ Solusi:
-
Buat batas hiburan per bulan, misalnya maksimal Rp 300.000
-
Gunakan dompet khusus atau e-wallet terpisah untuk hiburan
-
Batasi langganan layanan digital (cukup 1, bukan semua)
-
Catat semua transaksi hiburan agar bisa dikontrol
Tip tambahan: Healing itu boleh, tapi bukan alasan buat boros. Cari alternatif gratis seperti piknik di taman, baca buku, atau nonton YouTube gratis.
Contoh Format Pencatatan Pengeluaran Bulanan
Biar lebih jelas, kamu bisa pakai tabel berikut:
Tanggal | Kategori | Keterangan | Nominal (Rp) |
---|---|---|---|
1 Juni | Belanja | Sayur, telur, beras | 150.000 |
2 Juni | Transportasi | Ojek ke kantor | 20.000 |
3 Juni | Listrik | Token PLN | 100.000 |
5 Juni | Pendidikan | Beli buku gambar anak | 25.000 |
7 Juni | Hiburan | Ngopi di kafe | 35.000 |
Total bulanan bisa direkap dan dibandingkan setiap bulan. Dari sini kamu bisa tahu mana pos yang paling boros dan harus ditekan.
Tips Atur Belanja Keluarga Tambahan
Selain mencatat 5 pos pengeluaran utama, berikut beberapa tips atur belanja keluarga supaya makin efektif:
-
Pakai amplop anggaran (budgeting envelope)
Uang tunai dibagi ke dalam amplop sesuai kategori (makan, transport, hiburan, dll). Kalau satu amplop habis, ya berarti nggak boleh keluarin lagi. -
Gunakan aplikasi keuangan pribadi
Seperti Money Lover, Spendee, Finansialku, atau Google Sheet buatan sendiri. -
Review keuangan mingguan
Sisihkan 15 menit tiap minggu untuk mengecek pengeluaran. Ajak pasangan atau anggota keluarga biar kompak. -
Tetapkan tujuan keuangan jangka pendek dan panjang
Misalnya: 3 bulan bebas utang, 6 bulan punya dana darurat 3 juta, 1 tahun bisa liburan tanpa utang.
Penutup: Catat, Kontrol, dan Hemat Tanpa Menyiksa
Gaji 5 juta memang bukan angka besar, apalagi untuk keluarga kecil yang tinggal di kota. Tapi kalau kamu tahu cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji 5 juta, disiplin mencatat pengeluaran, dan tahu batas setiap pos, maka hidup tenang itu bukan hal mustahil.
Ingat: Bukan berapa banyak penghasilanmu yang menentukan kualitas hidup, tapi seberapa baik kamu mengelolanya.
Yuk, mulai sekarang catat 5 pos penting ini dan rasakan bedanya!
FAQ
Q: Apakah mencatat pengeluaran benar-benar membantu?
A: Ya! Bahkan hanya dengan mencatat, kamu bisa menghemat 10–30% dari total pengeluaran karena jadi lebih sadar diri.
Q: Gimana kalau penghasilan tidak tetap?
A: Gunakan asumsi penghasilan terendah 3 bulan terakhir sebagai patokan anggaran. Fokus pada kebutuhan pokok dan utamakan fleksibilitas.
Q: Apa boleh punya lebih dari 5 pos pengeluaran?
A: Boleh, tapi tetap kelompokkan agar mudah diawasi. Terlalu banyak kategori justru bikin kamu malas mencatat.
Demikian tadi artikel kami tentang Awas Boros! 5 Pos Pengeluaran Rumah Tangga yang Wajib Dicatat, tidak luba baca juga 5 hal kecil yang diam-diam bikin kamu boros tiap bulan, Gaji cuma 5 Juta begini 10 jurus cara atur uang cukup 1 bulan. 17 perusahaan di cikarang dengan gaji terbesar.